Target CRONIC, Terus Berkarya Untuk Buat Tur di Dalam dan Luar Negeri

Disaat konflik yg berkepanjangan di Aceh, pada tahun 1999 dibentuklah CRONIC oleh Adi sebagai gitar vokal. Dalam perjalanannya mempersiapkan album dan kompilasi di Banda Aceh, pada tanggal 26 desember 2004 terjadi gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan sebagian besar kota Banda Aceh hingga menyebabkan hilangnya personil dan beberapa berkas rekaman saat itu. 
Tahun 2007, CRONIC bangkit kembali dengan memakai additional player, hingga tahun 2008 CRONIC merilis Demo Varandah Of Mecca. Setelah melakukan beberapa audisi untuk mengisi formasi, tahun 2013 Adi dan Farul langsung membenahi materi lagu serta memakai beberapa additional player. 
Setelah bergerilya dari panggung ke panggung, tahun 2014 CRONIC merilis EP Dimensi Berganti dan EP Kundalini pada tahun 2015. Di tahun 2020 CRONIC merilis EP Karma Batin. Dalam menjelajahi panggung ke panggung, CRONIC sedang mempersiapkan karya-karya selanjutnya.
Yuk kita simak wawancara CRONIC dengan koresponden GERILYA MAGAZINE, Dayat Fetusy:
Assalamu’alaikum Wr.Wb, apa kabar CRONIC ?
Wa’alakumusalam Wr.Wb, kabarnya baik dan selalu semangat.
Tolong jelasin secara singkat, gimana awal terbentuknya CRONIC dan album-album yang sudah diluncurkan ? Gimana proses pembuatan album tersebut ?
CRONIC dibentuk tahun 1999 oleh Adi sebagai gitar vokal, dalam perjalanannya mempersiapkan album dan kompilasi di Banda Aceh, tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa dan tsunami sehingga menyebabkan hilangnya personil dan beberapa berkas rekaman saat itu. Tahun 2007 CRONIC bangkit kembali dengan memakai additional player, hingga tahun 2008 CRONIC merilis Demo Varandah Of Mecca. Setelah melakukan beberapa audisi untuk mengisi formasi, tahun 2013 Adi dan Farul langsung membenahi materi lagu serta memakai beberapa additional player. Sehingga pada tahun 2014 CRONIC merilis EP Dimensi Berganti, tahun 2015 EP Kundalini, dan EP Karma Batin yang baru saja dirilis pada 5 Februari 2020.
Proses pembuatan setiap albumnya diproduksi oleh CRONIC dan Mask Production yang direkam, serta mixing dan mastering di Studio 77 Banda Aceh, kecuali demo Varandah Of Mecca tahun 2008 yang dikerjakan di Studio Moritza Banda Aceh. Aransemen dan keseluruhan musiknya juga dikerjakan bersama-sama oleh personil CRONIC.
Apa penyebab CRONIC mengubah bentuk logonya menjadi sesederhana mungkin ? Apakah konsep musik CRONIC pun berubah juga ?
Logonya dirubah karena ingin tampak lebih simpel aja, musiknya tetap sama dari awal dibentuk yang bernuansa thrash death metal.
Aktifitas apa saja yang sedang dikerjakan CRONIC saat ini ?
Aktifitas rutinnya sudah pasti latihan, manggung dan mempersiapkan karya baru untuk album-album selanjutnya.
Event-event apa saja yang sudah CRONIC ikut serta di Aceh maupun di luar Aceh ? Ceritakan juga bagaimana event Indonesian Death Fest 22 Februari 2020 yang diadakan di Medan kemarin!
Puji syukur selama perjalanannya, banyak diberi kesempatan untuk main di Aceh, terutama di Banda Aceh dan Lhokseumawe. Mulai dari gigs kecil maupun besar, Soundsation dan juga acara tahunan seperti Not Just Noise di Banda Aceh. Baru-baru ini juga baru balik dari Medan, manggung di Indonesian Death Fest Chapter Medan, lineup-nya terdiri dari band-band death metal Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Eventnya seru, kapan lagi bisa main, ngumpul dan silaturahmi bareng temen-temen Indonesian Death Metal. Semoga bisa bertemu di chapter-chapter lainnya.
Mendengar dan melihat perkembangan musik underground, bagaimana perkembangan musik underground di Aceh saat ini ? Apakah support local underground masih bergeming sehingga CRONIC masih bisa bertahan sampai sekarang ?
Perkembangan dan dukungan pasti ada dan berjalan terus, hanya saja perjuangan main band di Aceh harus lebih keras karena sulitnya untuk menyelenggarakan event dan ruangnya yang sangat terbatas. Sehingga untuk bisa terus produktif, banyak karya musik metal yang dirilis dan didominasi oleh band-band generasi muda Aceh. Dukungan teman-teman komunitas juga masih terus berjalan, karena dari individu band juga harus mempunyai motivasi yang kuat untuk terus maju dan berkarya.
Apa saja merchandise CRONIC ?
Merchandise yang sering dirilis itu baju, poster dan sticker, jangan lupa diorder ya ! Hehehe….
Isu virus corona yang menyebar selama ini diseluruh dunia, apa kiat-kiat CRONIC untuk pencegahannya ?
Ngga ada kiat khusus, aktifitas masih seperti biasa aja, kalo bisa sih hidup sehat intinya.
Untuk ke depannya, apa rencana CRONIC selanjutnya ?
Mau produktif buat rilis album baru, terus berkarya dan bisa buat tur di dalam dan luar negeri.
Akhir penutup interview ini, apa pesan dan kesan CRONIC untuk Gerilya Magazine ?
Terima kasih karena sudah di-interview, dan suatu kebanggaan bagi kami karena Gerilya Magazine masih terus bergerilya di kancah media musik Indonesia. Salam sejahtera dan moga sehat selalu, amin.
CRONIC :
Adi: Guitar – Vocal
Farul Satria: Drum
Yaya: Bass
Diskografi:
• Varandah Of Mecca 2008 Demo
• Dimensi Berganti 2014 EP Album
• Kundalini 2015 EP Album
• Karma Batin 2020 EP Album 
Manajemen Band:
CRONIC | 085260600377 | cronicofficial99@gmail.com
Instagram: cronicofficial
Facebook: cronicofficial
Soundcloud: cronicofficial99
Website ini bermanfaat bagi anda? Bantu kami untuk perawatan website ini agar tetap bisa online. Donasi bisa disalurkan melalui PULSA, DANA dan OVO di nomor 0813 1855 1813

Related posts