Semangat Menderu Ala WARKVLT

Beberapa tahun yang lalu scene black metal nusantara dikagetkan dengan kemunculan Bvrtan yang memiliki konsep, inilah maksud dari black metal sesungguhnya. Dalam artian enggak ikut-ikutan tanpa tahu artinya. Tepatnya dimulai tahun 2013, dan tahun ini ditandai perilisan album Merdeka, muncul WARKVLTdengan konsep semangat nasionalisme atau mungkin lebih ke perang kemerdekaan.

WARKVLTmembakar semangat dan membuka mata para pecinta black metal lokal yang masih terpaku dengan genre black metal yang sisi pro kontra religi dan ancient.


Band yang berdiri pertengahan 2013 ini sangat produktif, karena baru saja merilis album Merdeka, sudah kembali mempersiapkan album tribute yang berisi lagu-lagu cover song dari band influence Warkvlt. Yang rencananya akan dirilis September 2015.


“Ancestor dibuat agar kita tidak melupakan roots dari musik black metal, cara penghormatan kami terhadap sang pendahulu yang telah memberikan arahan, panduan, ‘guidence’ dan inspirasi kami dalam berkarya selama ini, baik sebagai individu dan juga band. Ancestor adalah mata rantai dalam perkembangan WARKVLTyang masih berusia muda, namun kami tidak akan pernah melupakan para pejuang , penggiat dan pendahulu kami di scene Blackmetal ini” -Warkvlt-


Total tujuh rilisan fisik dibuat WARKVLTdalam kurun waktu 2013 sampai saat ini. Awal berdiri saat masih memakai nama Impish merilis full length WARKVLTdi bawah label Blackwind Productions. Yang tahun ini dirilis ulang oleh Subnoise Production secara terbatas dalam bentuk kaset pita.


Di tahun yang sama merilis single In Nomine Odium, di rilisan ini sudah memakai nama Warkvlt. Pada 2014, album split bersama Sereignos dengan judul Blasphemous Alliance dirilis di bawah label Ludah Production. Disusul EP Maju, Serbu, Serang, Hancurkan!!! pada tahun 2014.


Belum kelar pecinta black metal bernafas sudah dihajar single Merdeka di akhir tahun 2014, dan album Merdeka pun dirilis awal tahun 2015 oleh Persetan Record disusul live album Serangan Umum 8 Maret (Live in Hammersonic 2015) oleh label yang sama.


Semangat mereka patut dicontoh oleh band-band lain. Semangat para pejuang yang berjuang demi kemerdekaan negeri ini di masa penjajahan. Berikut wawancara Hestu dari GERILYA Magazine dengan salah satu frontier WARKVLT…Abah ‘Desecrator’ Supriyanto:

Hail Warkvlt… Merdeka..!!!
Hail Gerilya Magazine, terima kasih sebelumnya pada rekan rekan Gerilya Magazine yang tetap stay low, underground dan awet muda 🙂

Terima kasih. Apa kabar kalian?
Baik bro, kami dalam tahap mengaransemen ulang beberapa lagu milik band band yang selama ini menginspirasi konsep music WARKVLTdan akan dimasukkan dalam album Ancestor.

Weesss…bener bener semangat sesuai dengan deru music Warkvlt. Belum puas menikmati album Merdeka, sudah dibombardir dengan peluru kreatif ala Warkvlt.
Kami memang sengaja membuat beberapa program di Warkvlt, di gelombang pertama ini kita telah menghasilkan satu konsep album – Merdeka, 1 live album – Serangan Umum 8 Maret dan nanti dilanjut dengan tribute album di Ancestor, langkah ini mirip seperti yang pernah Dark Funeral lakukan setelah rilis concept album Diabolist Interium yang sebelumnya merilis mini tribute album ‘Teach Children ..’ dan juga dilanjut dengan live album “De Profundis Clamavi Ad Te Domine’.

Bocoran dikit, apa ada dari band lokal yang akan kalian cover lagunya untuk album Ancestor?
Untuk band lokal ada beberapa lagu yang masuk dalam nominasi, tapi kami akhirnya memilih untuk membuat sedikit perubahan di lagu milik Rajam – Ratakan dengan Tanah, sementara band lain sepertinya tersandung dengan ijin dari band yang bersangkutan.

Di saat band-band lain berlomba-lomba mengulas perang dunia dan perang-perang terkenal lainnya yang bukan perang local, kenapa WARKVLTmalah memilih perang dalam negeri?
Karena kita bangsa Indonesia , alasan utamanya itu, kita lahir, hidup di tanah air kita tercinta, dan saya berharap mati dan dikubur di Indonesia. Indonesia adalah bangsa yang besar dan telah mengalami proses revolusi dan evolusi sejak lama ,banyak yang bisa dikuak dalam rekam jejak sejarah bangsa ini. Kami hanya meneruskan sebuah cerita, cerita yang telah dilalui oleh bangsa ini dengan darah,keringat dan air mata ratusan ,ribuan ,jutaan pejuang yang ada di seluruh Indonesia.
Kemerdekaan bangsa kita bukan hadiah dari Belanda, tapi lewat perjuangan seluruh bangsa Indonesia, itulah yang membedakan kita dengan negara lain di sekitar kita, tema itulah yang kami kedepankan sebagai konsep album Merdeka.

Dan tema lagu ini akan berlanjut di karya-karya WARKVLTselanjutnyakah? Karena sepertinya secara awam WARKVLTseperti “identik” dengan Perang kemerdekaan RI hehehee…
Kami jawab mungkin, karena langkah kreatif di album Merdeka bila kita lanjutkan ke album-album berikutnya akan terdengar monoton dan bagi para scenester hal itu tidak merupakan kejutan lagi. Kita masih akan coba buat sebuah konsep tematik untuk album selanjutnya, sebagai contoh Marduk dengan tema perang dunia ke-2 yang kemudian memerlukan 14 tahun untuk melanjutkan opus Panzer Division Marduk ke Frontschwein. Sebenarnya kami telah menyelesaikan lirik untuk album setelah Merdeka, dengan tema yang berbeda dan mungkin akan kami garap aransemen dan musiknya tahun depan.

Dan lagu Soldier of Pajajaran? Bisa diceritakan :). Termasuk intronya yang menawan.
Soldier of Pajajaran merupakan lagu yang digubah paling lama, baik dari proses, musikalisasi dari konsep dan perpaduan dengan intro. Intro lagu Soldiers of Pajajaran saya ambil dari kidung sunda moder, milik Samba Sunda, kebetulan pada saat yang bersamaan, tahun lalu saya terlibat project dengan anggota Samba Sunda, jadi saya sekalian minta ijin pada pada mereka untuk membuat sebuah intro pada lagu Soldiers of Pajajaran.
Lagu ini dibuat dan didedikasikan pada tentara dan prajurit dari Tanah Sunda yang dikenal memiliki semangat juang yang tinggi di berbagai medan juang. Cerita utama dari lagu ini memperlihatkan semangat para pejuang dari kejajaran Pajajaran ketika kerajaan Pajajaran berakhir pada 1579. Pada tahun itu, Pajajaran diserang oleh Kesultanan Banten. Pasukan Maulana Yusuf, sultan Banten memboyong singgasana (kursi atau tempat duduk) raja yang disebut Palangka Sriman Sriwacana ke Keraton Surosowan, Banten.

Karena lagu ini sekilas “seperti” keluar dari tema Merdeka.
Merdeka merupakan sebuah konsep album yang bertema peperangan melawan penjajah, walau didominasi dengan tema perang kemerdekaan 1 & 2, kami mengingatkan bahwa penjajahan juga bisa dilakukan bahkan oleh bangsa sendiri. Peperangan demi mengejar kekuasaan, pelebaran wilayah penaklukkan suku dan wilayah lain demi kerakusan pemimpin atas kekuasaan atau atas nama agama, harus kita waspadai dan tema inilah yang ingin kami sampaikan di lagu Soldiers of Pajajaran.

Tapi mungkin bagi WARKVLTada pesan yang ingin disampaikan terkait dengan konsep album?
Konsep album merupakan satu kesatuan dari sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh sang musisi lewat hasil karyanya, sebagai contoh di album Merdeka, disini kami memang menyampaikan pesan persatuan dan kesatuan bangsa ini yang makin hari makin mudah dipecah belah oleh berbagai macam kepentingan. Kemerdekaan ini didapat dengan perjuangan dengan semangat nasionalisme , patriotisme berlandaskan pada semangat persatuan dan kesatuan, bukan hadiah dari penjajah

Di cover album Merdeka, sebuah burung Jatayu dengam style black metal, sangat menyatu dengan konsep album Merdeka.
Sebuah bangsa identik dengan simbol dan lambang bangsa yang dapat terwakili dengan sesuatu, di sini bangsa Indonesia identik dengan simbol Jatayu atau Elang Perkasa. Ide inilah yang kami coba ubah dengan konsep War Metal, dengan lebih bertenaga dan berkesan siap tempur,simbol Jatayu ini dibuat dan dikonsep oleh mas Jenglot Hitam dengan tema digjaya,keberanian dan simbol pemersatu bangsa.

Dan itu sangat bagus. Art work yang sangat keren. Apa itu maksudnya mewakili lambang negara Indonesia, Pancasila?
Sudah dijawab di pertanyaan sebelumnya, dan sebenarnya tidak ada hubungan dengan Garuda Pancasila lambang negara. Burung  Garuda yang akhirnya menjadi Garuda Pancasila bagi bangsa Indonesia tersebut ditemukan dalam sejarah mitologi Hindu dan Buddha. Di dalam mitologi Buddha, Burung Garuda ini digambarkan sebagai burung pemakan daging yang hebat dan memiliki kemampuan berorganisasi secara sosial.
Dalam mitologi Hindu, Burung Garuda yang nantinya lebih dikenal sebagai Garuda Pancasila ini digambarkan sebagai setengah manusia dan setengah burung yang sering digunakan oleh Dewa Wisnu sebagai kendaraannya. Burung Garuda juga menjadi raja dari para burung. Bahkan pada tradisi Bali sejak zaman dahulu kala, Burung Garuda ini dimuliakan sebagai tuan segala makhluk yang dapat terbang serta dimuliakan pula sebagai raja agung para burung.
Posisi mulia Burung Garuda sejak zaman kuno telah menjadikan Burung Garuda sebagai Garuda Pancasila yang menjadi lambang serta ideologi bangsa Indonesia. Bahkan menurut Peraturan Pemerintahan No. 66 Tahun 1951, menjelaskan bahwa lukisan Garuda tersebut diambil dari beberapa candi sejak abad ke-6 sampai ke-16. Dan raja-raja di Indonesia ternyata sudah sejak lama menggunakan Burung Garuda sebagai lambang kerajaan mereka.

Tidak takut kontroversi atas gambar tersebut? 🙂
Esensinya positif mas, kalau esensinya negatif pasti akan terjadi kontroversi.

Bukankah di scene kita, eh di negara ini masih rawan akan hal itu. Seperti mencari kesalahan yang enggak perlu…ah sudahlah. Skip hehee…
Mencari kesalahan orang lain pastilah akan ketemu, karena di negara kita yang benar bisa jadi yang salah, dan salah bisa jadi benar, tergantung berapa banyak uang yang kamu punya untuk membalikkan semua itu. So bagi kami di WARKVLTselama esensinya positif kami yakin respons dari scenester juga akan baik.

Hahaha bener, yang kaya tetap berkuasa, dan yang lain membela yang bayar… Oh ya apakah itu (cover Jatayu) akan jadi semacam icon buat Warkvlt?
Jatayu memang kami desain menjadi lambang atau icon bagi Warkvlt.

Bisa bikin komik yang agak-agak “dark” nih dengan karakter itu heeehee…
Heheee… kami bukan komikus, tapi bila ada orang yang mau membuat komik dengan tema jatayu, silakan J

Kan Bandung gudangnya komikus haha… Oke buat rekan-rekan yang jago gambar. Ada karakter keren dari WARKVLTuntuk di eksplore.
Emang kami dikenal di Bandung?

Whatttt??? Paling enggak bukan hujan emas di negeri orang tapi hujan batu di negeri sendiri ya. Oh yaa… adakah label luar negeri yang berniat merilis album Warkvlt?
Sejauh ini untuk album Merdeka akan dirilis ulang oleh Xenophobic Australia untuk distribusi Internasional dengan format CD dan mungkin LP.

Udah fix kah itu? Dan sepertinya memang harus melebarkan sayap nih Warkvlt.
Sudah, tanggal 18 April 2015 kemarin, kami sudah rilis album Merdeka secara internasional via digital media – itunes dan lainnya. Untuk rilis fisik mungkin ada jeda 2-3 bulan, jadi mungkin dalam waktu dekat.

Banyak band lokal khususnya band black metal yang bisa bekerja sama dengan label luar negeri untuk distribusi. Menurut Abah pribadi apakah itu pertanda bisa diterimanya kualitas musisi dan karya dari teman teman kita tersebut?
Band black metal Indonesia sekarang sudah makin bagus dari sisi tema dan aransemen plus kualitas musiknya. Di era globalisasi ini sudut pandang yang luas, kemudian penambahan wawasan dan link di media sosial bisa menjadi katalisator bagi musisi dalam negeri, khususnya black metal untuk mengembangkan sayap di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan mulai banyaknya band-band tanah air yang bisa merambah label luar negeri, seperti Sereignos, Vallendusk dan lainnya.
Ada dua kubu secara awam dan global saya sebut di genre black metal. (mohon maaf buat yg tidak setuju dengan kalimat ini) black metal itu “lifestyle” dan black metal itu “fashion”. Sedikit dari pandangan abah…
Jangan terlalu serius dalam menanggapinya, kalau saya sih lebih memposisikan diri sebagai penikmat dan pemerhati musik saja. Black metal sebagai lifestyle/agama saya rasa tidak bisa diterapkan di Indonesia karena ini akan menjadi way of life atau cara pandang baru dalam menjalani kehidupan, di sini Anda harus tidak percaya Tuhan ,Anda harus perang melawan agama-agama samawi dan berbagai aturan lainnya. Cara pandang seperti ini adalah cara pandang sebagai bentuk protes terhadap aturan-aturan yang bersifat mengekang tiap sendi kehidupan karena semuanya diatur oleh agama, mirip gerakan femen di sisi feminisme wanita tapi dengan pemaparan lewat musik dan attitude.
Saya pribadi lebih memposisikan black metal sebagai gimmick atau fashion saja, karena saya orang beragama, bukan penganut Occult atau Satanism sehingga tidak ada alasan menjadi way of life. Kalau emang mau jadi way of life, black metal dengan cara seperti ini cocoknya memang tinggal di hutan dan tidak bersosialisasi dengan manusia, karena mereka lebih cocok bersosialisasi dengan setan.

Kan “Lifestyle” di sini ga berarti harus dari segi suatu kepercayaan.
Lifestyle secara penerjemahan harfiahnya adalah gaya hidup, kalau black metal dijadikan gaya hidup, berarti kegiatan sehari-hari akan diisi dengan ‘blackmetal’ baik dari sisi penampilan, bacaan keseharian sampai pada cara pandang, dan itu mungkin bagi saya sudah dekat dengan suatu kepercayaan (in my humble opinion).

Saya pernah baca statement seorang Abah Supriyanto yang bilang bahwa black metal itu bukanlah sebuah genre lawakan/ becandaan…
Black metal merupakan genre yang serius, kita harus membuat konsep dengan baik, mulai dari tema lagu, konseptual musikalitas lalu berlanjut ke karya, setelah karya selesai anda harus mulai membuat artwork yang cocok dengan hasil-hasil karya yang telah dibuat lagu tersebut yang nantinya jadi manifesto dan satu kesatuan yang utuh ketika lagu dari album musik black metal tersebut bisa diperdengarkan ke publik. Menyimak karya musik black metal tidak akan afdol bila kita tidak menyimak secara lengkap dari artwork/cover kaset/cd/piringan hitam, lirik sampai ke pemilihan tata suara /sound yang dipilih.
Tahapan-tahapan yang seperti ini jarang saya temui di Indonesia,tapi mulai diperbaiki secara bertahap seiring dengan kesadaran dan peningkatan wawasan para musisi dan para scenester di Indonesia. Dan perlahan kualitas musikalitas band-band dalam negeri sudah bisa bersaing misalnya dengan negeri Jiran, Malaysia atau Singapura. Sepintas mungkin musikalitas mereka bisa dibilang sama dengan karya musisi kita, tapi dulu musisi kita kurang wawasan dalam menulis lirik, membuat aransemen lagu, jadi berkesan karya yang seadanya dan yang penting ‘darkness, evil’ dan esensinya hilang. Jadi progress perkembangan musikalitas band black metal lokal jelas meningkat kini. Dan black metal itu memang bukan genre untuk jadi objek bercanda, harus memiliki nilai yang kuat dari berbagai aspek dan kesatuan sehingga rata-rata album dari band black metal memilki konsep yang kuat sebagai latar belakangnya.

Yap sangat setuju. Sepertinya musisi lokal sudah mulai paham akan hal ini. Ditambah informasi sekarang sudah di ujung jari, tinggal klik. Satu kalimat dari Abah jika dengar:
Morgan Hakansson?
Salah satu idola saya, pemimpin dari band yang bisa bertahan 25 tahun di jalur black metal dengan segala inovasi dan karyanya di Marduk.

Infernal War?
Reinkarnasi Marduk dengan bentuk lebih agresif dan tanpa kompromi.

Opus Nocturne apa Panzer Division Marduk?
Panzer Division Marduk

HELLGODS?
Masa lalu


Sigit Abbadon?
Bapak yang baik bagi anak anaknya, vokalis yang kejam di panggung, teman yang setia kawan dan rekan yang solid di band.

Goyang drible?
Duo serigala

Kemukus?
Wisata rohani untu inspirasi

Last words buat Pembaca Gerilya dan para musisi hitam.
Scene Blackmetal di Indonesia mulai merangkak ke arah yang lebih baik akhir-akhir ini, untuk mempertahankan dan melanjutkan gerakan ini, perlu adanya sinergi antara musisi, fans dan penggiat-penggiat di scene black metal Indonesia. Sinergi positif ini bisa dimulai dengan adanya saling respect, saling menghargai dan saling mengapresiasi di antara scenester. Cara apresiasi ini janganlah hanya memberi komen di media sosial, seperti bagus, mantap dan ratusan omong kosong lainnya yang berujung adanya gosip yang justru memperkeruh scene.
Respect dan apresiasi yang paling mudah, sebagai contoh adalah beli karya musik karya musisi-musisi black metal lokal, sisihkan uang pulsa, uang rokok,uang jajan Anda atau gaji bulanan Anda sekadar untuk membeli kaset atau CD band-band tanah air, dengan cara ini musisi black metal tanah air akan tergenjot untuk menghasilkan karya-karya secara berkesinambungan dan pasti ke depannya akan menggerakkan dinamika scene ke arah yang lebih baik.
Saya pribadi atas nama WARKVLT, khususnya dan scenester black metal Indonesia mengucapkan banyak terima kasih pada majalah Gerilya, majalah yang tetap militan dan underground sejak dulu, semangat yang tidak pernah pudar selama sekian tahun, sebuah kehormatan bagi kami diberikan ruang dalam majalah ini di edisi Black Metal.
Salvte !!!

Oke terimakasih Abah atas waktunya dengan penuh senyum menjawab pertanyaan saya heee. Salam buat rekan2 Warkvlt. Ditunggu main ke Gerilya…

PERSETAN RECORDS
Jl. Ligar Melati Dalam Kav25 , 06/23,
Sukaakur , Bukit Ligar, Bandung 40191


Artikel ini pernah dimuat di GERILYA MAGAZINE Edisi #13 Tahun 2015

Website ini bermanfaat bagi anda? Bantu kami untuk perawatan website ini agar tetap bisa online. Donasi bisa disalurkan melalui PULSA, DANA dan OVO di nomor 0813 1855 1813

Related posts