Immortal Rites, Pertahankan Spiritual dan Kearifan Nusantara

Berbicara musik black metal Indonesia sepertinya kurang lengkap jika tidak melibatkan Immortal Rites. Yups, salah satu band black metal lawas asal Kediri ini masih menancapkan kukunya di dunia musik bawah tanah tanah air.

Lahir dengan nama Demon Church pada tahun 1997, akhirnya Immortal Rites mematenkan namanya menjadi Immortal Rites satu tahun setelah kelahirannya. Pada tahun 2000, Immortal Rites melepas single Purnama yang dirilis Black Heart Record dari Surabaya. Setelah itu, mereka rajin untuk merilis single, demo, sebuah album, bahkan VCD hingga tahun 2007.

Immortal Rites mulai rajin lagi berkarya pada 2011, setelah sebelumnya mereka banyak disibukkan dengan tampil live di sejumlah kota. Saat ini, para personel Immortal Rites tengah menyiapkan amunisi untuk mendokumentasikan karyanya dalam sebuah album pada tahun ini.

Persiapan seperti apakah yang dilakukan Immortal Rites untuk menelurkan album kedua mereka? Lalu misi apakah yang akan mereka kampanyekan dalam full album barunya nanti? Dan apakah kesibukan para perseonel Immortal Rites di luar band? Yuk kita langsung simak aja interviu menarik Wahyu dari GERILYA Magazine dengan salah satu personel Immortal Rites, Doni….

Sore mas.. Mau interviu buat Gerilya nih mas 🙂
Sore… Woke gan.

Untuk pertama, mungkin bisa cerita secara singkat gimana perjalanan/perjuangan IR selama ini, sehingga mampu eksis dan tak termakan oleh waktu?
Immortal Rites dibentuk 1997 dengan nama awal Demon Church, pada 1998 mengubah nama menjadi Immortal Rites yang diambil dari lagu Morbid Angel album Altar of Madness. Nama ini, saya sendiri dan Erwin vokalis Sereignos yang memberikan kepada Arifin vokalis Immortal Rites pertama yang juga vokalis Iconoclasm (Jakarta Mystical Black Metal).
Dan mengenai bertahan sampai sekarang, saya rasa hanya saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing personel lah yang menyebabkan kita masih bertahan sampai sekarang. Dan tentunya karena kita enjoy dengan genre ini 🙂

Oke… Gmn kbr seluruh personel IR saat ini?
Semua sehat dan masih dengan aktivitas masing-masing. Aku (Doni/vokal dan gitar) mengelola distro juga sablon, satu istri dan tiga anak. Andik (bass/vokal) juga melakukan aktivitas normal dangan dua anaknya masih berkutat dengan dunia ayam jago, dialah satu-satunya yang mewarisi kesenangan Maharaja Panji Asmarabangun. Winoto (lead guitar) sama aktivitasnya antar jemput anaknya juga kesehariannya berkutat dengan dunia pusaka dan juga eksis dalam kegiatan pelestarian budaya nusantara. Sedang Aris (drum) yang masih bujangan keseharianya sebagai operator warnet.

IR sendiri saat ini sedang sibuk apa?
Kami fokus menggarap album kedua, target tahun ini kelar kalaupun tak kelar paling tidak kami akan melepas EP, materi sedang godok.

Maksudnya full album kedua? Maaf mas, apa IR pernah vakum… Selisih antara album pertama dan kedua cukup panjang juga? (Full album pertama Api dari Timur rilis 2006-red)
Yap… Bukan vakum kawan, selang waktu 2006 sampai 2015 ini kita masih eksis melakukan live show di kota-kota Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang membikin kita lama melepas album mungkin karena kurun waktu itu kita banyak bongkar pasang personel sehingga hanya melahirkan demo dan single hehee…
Dan formasi sekaranglah yang tersolid dan sangat tepat untuk melepaskan album kedua…
Dan memang berkesan tidak produktif hehee… tapi itulah kenyataanya membagi waktu antara band dan keluarga memang susah tapi yang terpenting kita tetap bisa melaluinya walau dengan jatuh bangun.

Untuk rencana album yang terbaru… Materinya seperti apa? Berbedakah dengan album pertama, karena personelnya juga udah banyak yang berganti…. Lantas, hal apa yang akan dipertahankan dari album pertama untuk album terbaru nanti?
Secara musikal tentu berbeda karena bangunan musiknya kita sering mendengarkan Dissection, Immortal, dan Deicide. Tentunya secara naluri 40 persen berpengaruh pada bangunan musikalnya. Sedang yang ingin kita pertahankan adalah tetap dalam ranah nusantara (spiritual dan kearifan lokal).


Sejauh ini respons terhadap karya2 IR seperti apa? Sudah ada berapa lagu untuk album baru nanti? Maaf mas, konteks Nusantaranya ini secara keseluruhan atau terbatas yang di Jawa aja?
Karya (CD) kayaknya sudah soldout dan untuk demo kebetulan saya bagikan gratis hand by hand pada teman-teman dan juga label, sedang merchandise selama ini telah melepas hampir 50-an desain.
Album baru sudah ada enam lagu, dua di antaranya akan kami masukan cover song dari Dissection (Nightblood) dan Iconoclasm (single Air Suci Kehidupan) juga mungkin akan kami genapkan 10 lagu di dalamnya.
Beberapa lagu lebih keseluruhan misal lagu Garudamukha Lancana, lagu ini diilhami dari Maharaja Airlangga raja Kerajaan Kahuripan, namun secara universal Garudamukha Lancana adalah bercerita tentang lambang negara kita dan lainnya berkutat tentang budaya Jawa.

Wah mantap mas… Apa ini nantinya seperti membawa para pendengar untuk kembali mengingat sejarah masa-mas kerajaan?
Hahaa.. tidak ada niatan seperti itu, namun yang jelas benang merahnya masih terjaga antara album Api dari Timur dan album kedua. Karena pada hakekatnya kami angkat apa yang menjadi keseharian kami dan kalaupun itu bersangkut pada ranah budaya yang terpenting lagi bisa di pertanggungjawabkan.

Harapan dengan mengusung tema demikian apa mas?
Mengingatkan saja pada khalayak metalhead bahwa para leluhur kita adalah para seniman-seniman tingkat tinggi yang mana setiap mahakaryanya memiliki makna filosofis yang sangat adiluhung.

Target album rampung dan rilis kapan mas?
Targetnya setelah lebaran kelar kami mulai nyicil me-record dua lagu per bulan itupun kalau tidak kebentur jadwal kerjaan, tapi intinya tetap kami berusaha menyempatkan mengambil shif pada tiap bulannya. Disamping itu, kami juga masih mencari dan beberapa label yang sekiranya siap melepas album tersebut.

Album pertama kemarin siapa yg merilis? Apa ga ada kemungkinan dirilis label tsb?
Album pertama oleh Ludah Production Gresik. Ya mencoba aja ke label lain barangkali menemukan sesuatu yang fresh.

Ooo.. Album pertama bukan mas Moyo (Black Heart) yang ngerilis?
Oke.. Moyo Black Heart ngerilis single Purnama dalam kompilasi Hati Hitam tahun 2000.

Oke mas… Terima kasih buat waktunya untuk ngobrol dengan Gerilya Magazine.
Iya sama-sama. Salam dan sukses Gerilya Magazine.

Iya, sama-sama… Semoga album kedua Immortal Rites lancar dan sukses… Amin…
Ketemu di Bumi Perkemahan Ragunan “Jakarta Gothic Black Fest”, 24 Mei 2015. ***

Doni Wicaksono
(085655672525/BB 547149b7)
Letjen Sutoyo 108 B Bangsal Pesantren
Kediri 64131 Jawa Timur


Artikel ini pernah dimuat di GERILYA MAGAZINE Edisi #13 Tahun 2015

Website ini bermanfaat bagi anda? Bantu kami untuk perawatan website ini agar tetap bisa online. Donasi bisa disalurkan melalui PULSA, DANA dan OVO di nomor 0813 1855 1813

Related posts