Band black metal asal Jakarta ini berdiri pada 1998 di saat era gelombang kedua scene black metal nusantara sekitar tahun 1990-an. Dan berbekal 2 album full length plus beberapa mini CD/LP/single ditambah pengalaman live di hampir seluruh kota di Pulau Jawa, tidaklah perlu diragukan lagi keeksisannya di scene black metal Indonesia.
Musik SOULSICK mematokkan diri dengan konsep Javanese Harmonical Sickness dari awal berdiri. Sampai sekarang pun tetap bertahan di konsep bermusik yang selalu bernuansa nada pentatonic Jawa walaupun berbagai influence dari personrl yang berbeda-beda bahkan jauh dari black metal.
Band yang mulai dikenal dengan debut single “Dalam Kesunyian” di tahun 2000 yang dirilis secara nasional oleh Musica Record dirangkum dalam album kompilasi Metalik Klinik IV ini sebelumnya telah merilis single “Throne Of The Sun Never Changes” dan album demo dalam bentuk pita kaset “Gerbang Samudraning Kasengsaran” yang sold out dicetak terbatas pada 1998.
Dan di bawah label keren Edelweiss Productions full length album “Kesunyian, Kegelapan dan Keabadian” dirilis dengan dua versi cover di tahun yang berbeda. Versi pertama di tahun 2000 dan yang kedua di tahun 2003. Di album ini banyak menceritakan kisah hidup manusia dari lahir, berjuang di kehidupan, dan mati.
Tahun 2005, album kedua SOULSICK “Titian Embun Pagi“ dirilis, kali ini di bawah label RA Production yang khusus merilis band-band logam hitam. Yang kabarnya album ini akan dirilis ulang dalam bentuk CD.
Bongkar pasang atau keluar masuknya personel band tidak membuat semangat SOULSICK mengendur untuk tetap di jalur black metal khas mereka. Masuknya Andy Foresthrone (Lettyfish, ex-Drosophila, ex-Nocturn Project) di posisi keyboard secara resmi makin memperkuat dan seperti ingin menyambungkan benang merah album pertama ke album ketiga nantinya. Pada album pertama SOULSICK, semua atmosphere keyboard diisi oleh Andy.
Tahun ini, SOULSICK merilis 4 single baru yang di-share secara online di hampir semua media sosial dan mendapat sambutan yang lumayan baik. Saat ini SOULSICK sedang sibuk mempersiapkan album ketiganya yang bertitel “Perang di Tanah Jawa”. Hingga saat artikel ini di-publish, SOULSICK masih belum punya vokalis tetap
Line up akhir SOULSICK:
Agung Mystical : bass, vokal
Hestu Archsatyr : gitar, vokal
Andy Foresthrone: keyboard, vokal
Hamzah zadir : drum
Barock for second : gitar
Tommy Ngeri (Vindictive Emperor) : additional scream
Di bilangan Serpong, kali ini GERILYA Magazine berhasil menemui salah satu frontier SOULSICK, Agung “Mystical Lebak Selang” Purwanto, sang bassis. Saat berbincang dengan Gerilya Magazine, Agung lebih banyak bercanda dan jarang serius…
Hail SOULSICK… Apa kabar Mas Agung, lama nih ga pernah main ke Gerilya..
Hail Gerilya, salam metal…. iya nih mas sekarang rada sibuk gak kayak waktu ABG dulu.
Gimana Ford biru barunya, suka yang retro-retro ya mas?
Hahahahaha…. bukan masalah retro emang duitnya gak cukup buat yang baru-baru.
Tapi lumayanlah, ga kayak dulu habis manggung jam 1 dini hari masih ngejar-ngejar bis kota sambil nenteng gitar…
Hahaha… masih inget aja masa-masa dulu. Tapi itu semangat SOULSICK hingga saat ini.
Kami ada bengkel yang siap bantu kok mas, murah juga. Siap mijit full servis..
Nah itu yang saya cari-cari … yg penting mijitnya.
Dan kabar teman-teman SOULSICK gimana mas?
Alhamdalillah mereka semua sehat walafiat mas bro…
Kegiatannya lagi pada sibuk apa mas mereka?
Saat ini lagi pada fokus dengan SOULSICK dan sibuk nguli heheee…
Kabarnya mas Andy Foresthrone resmi memperkuat SOULSICK. Makin kacau dong mas SOULSICK hahahaaa…
Nah itu dia… kami malah yang kewalahan karena skill individu kami yang pas-pasan.
Ditambah mas Hestu kalau ga salah ada juga di posisi gitar saat event Old School Underground di ragunan Jakarta Selatan bulan lalu?
Betul sekali… dari sekian lama kurang lebih 3 tahun beliau menghilang akhirnya gabung lagi.
Kita dapat kabar kalau SOULSICK sedang dalam proses recording untuk album ketiga. Berisi berapa lagu nih kalo boleh tau? Juga ceritain bocorannya yang lain mas..
Rencana 10 lagu, konsep tetep masih Javanesse dan ada beberapa lagu yang sedikit berbeza (dengan berlogat Malaysia-red).
Masih seperti album sebelumnya kah tema lagunya?
Masih tetap ada beberapa unsur modernnya dikit, biar gak ketinggalan jaman mas bro.
Beberapa waktu yang lalu SOULSICK merilis 4 lagu secara online dan mini album yang juga lagi-lagi di share online. Kenapa tidak dalam bentuk fisik mas?
Sebenernya maunya kami langsung bentuk fisik, karena keterbatasan kami yaa itung-itung ngasih kejutan karena kami memang lama sekali tidak menelurkan album baru..
Dan untuk next album, kapan kira-kira rilis?
Insya Alloh tahun ini mas …
Di single “Dalam Legenda Laut Selatan” itu terasa banget mistisnya. Sepertinya masih berkaitan dengan lagu klasik SOULSICK Air Suci Selatan Jawa
Hahahahaha…. memang dan saya merasakan getaran yang sama di lagu itu, merinding lho saya 😀
Apakah memang SOULSICK mempercayai keberadaan penguasa laut selatan yang melegenda tersebut?
Kami percaya… dan menghormati hal itu.
Biasanya begitu kalau orang Jawa, apakah ada ritual khusus untuk bikin lagu ini atau saat membawakannya?
Tidak ada sama sekali. Kami bukan band yang pake ritual-ritualan hehee…
Tidak takut kontroversi akan hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan masyarakat kita?
Sama sekali tidak, karena ini adalah masalah kepercayaan kita masing-masing..
Ada yang beda dalam single terbaru ini dibandingkan lagu-lagu lama SOULSICK. Dimasukkannya unsur clean vocal. Apakah itu mulai “melemahnya syahwat” SOULSICK untuk ber-scream?
…Ya intinya kami ingin sesuatu yang berbeda, tapi sebenarnya ini sudah kami lakukan di lagu Dalam Kesunyian, sebelum rilis untuk Metalik Klinik. Lagu itu ada versi clean-nya. Bahkan aslinya malah vocal clean.
Suara siapakah itu mas?
Hahaahaha … itu suara saya.
Mas, itu beli tisu magic buat siapa?
Hahaahahah itu Mas Andy… aaahh dia mah ada-ada saja pipis mesti harus pake tissue 😀
Single “Ignore Disorder” di sebuah kompilasi asal Bogor itu sangat industrial, apakah SOULSICK berniat menjajal genre tersebut atau karena iseng?
Sebenernya ada niatan ke situ, kami mencoba satu lagu, karena metalhead Indonesia itu sepertinya kurang bisa menerima industrial….tapi lumayan responsnya…
Tapi keren kok mas, featuring Hernandes. Kalau ga salah beliau juga yang jadi vokalis saat opening Marduk beberapa tahun yang lalu..
Iya betul sekali. Hernandes banyak membantu SOULSICK…
Apakah SOULSICK juga akan meng-“covering” lagu dari band lain seperti yang lagi banyak dilakukan band-band saat ini? Lagu siapa itu?
Iya….kami sudah mempersiapkan itu. Kita sudah rekam satu lagu dari Dimmu Borgir untuk sebuah kompilasi atribut dari label 72 Studio. Sempet ada rencana mau bawain lagu dari band-band lokal. Tapi beberapa kendala seperti perijinan dan tidak diresponsnya ijin kami… maklum SOULSICK band kecil heheee…
Kita tahu bahwa banyak band lokal khususnya band black metal yang sudah bekerjasama dengan label luar negeri untuk distribusi dan lain-lain. Menurut Mas Agung pribadi apakah musisi dan karya band tersebut memang sudah bisa disebut pantas?
Kalo mereka sudah diterima di luar negeri berarti sudah pantas… karena itu juga tidak mudah untuk menuju jalan ke situ. Dan musisi kita yakin ga kalah skill dengan musisi luar…
Kapan nih SOULSICK menyusul?
Ya mudah-mudahan secepatnya. Kalau ga salah ada dua label dari luar yang baru menanyakan karya kami lewat Hestu. Tapi baru sebatas nanya lewat email.
Saya sebutkan satu kata, tolong Mas Agung kasih pendapat singkat saja :
Marduk
Band yang sangat keren kompak dan berisik.
Sagrath
Karakter suara vocalnya saya suka.
Nagash
Beliau sangat disayangkan cabut dari Dimmu Borgir.
Kovenant
Band ini termasuk influence saya, tapi sangat disayangkan sudah vakum.
Santet
Band legend dari Jawa Tengah (keren).
Warkvlt
Band baru yang sangat berbahaya, ngeri, perang banget, sadis…
Tommy Ngeri
Saya suka gayanya…. terutama kalo di panggung bisa klop sama penonton.
Mancing apa nonton event metal
Saat ini mancing 😀
Oke mas Agung, terima kasih atas waktunya. Bayarin ya makannya. Last words…
Hahahahahah… oke mas bro, salam buat kru Gerilya semuanya dari yang termuda sampai yang aki-aki ya… Sukses buat Gerilya Magazine…
Jangan lupa wartegnya dibayar ya mas. Sukses dan salam buat temen-temen di SOULSICK…
Oke sama-sama mas bro…
Catatan redaksi : Mas Agung ini juga pernah menyumbangkan karyanya untuk cover salah satu GERILYA Magazine. Karena di samping bassis di SOULSICK, beliau juga komikus, animator dan artis digital imaging.
KPerum Pinang Mas Blok A No.7
Kademangan Setu, Serpong – Tangerang Selatan
www.reverbnation.com/soulsickindonesia
087808436844, 08129998545
Artikel ini pernah dimuat di GERILYA MAGAZINE Edisi #13 Tahun 2015