Menyebut kata Rajam, pikiran kita sebagai pecinta Black Metal mungkin langsung melayang pada band sadis asal Pulau Garam, Madura. Sejauh ini, Rajam sudahmenyimpan empat album dalam diskografinya, ditambah dengan sejumlah kompilasi.
Sejak kali pertama berdirinya pada tahun 2000, Rajam sudah seringkali mengalami bongkar pasang personel. Band dengan genre War Metal ini kali terakhir pada Januari 2011, kehilangan Arif (bass) dan Mumu (drum), karena kesibukan bekerja.
Tak lama kemudian, giliran sang vokalis, Magus, mengikuti jejak dua rekannya, Arif dan Mumu, untuk mundur dari band. Namun, itu semua tidak menghilangkan motivasi personel tersisa untuk terus menghidupkan Rajam.
Dalam berkarya, Rajam banyak dipengaruhi oleh band-band dari mancanegara dan domestik. Mereka pun mantap menancapkan War Metal sebagai konsep musiknya, ini disesuaikan dengan perkembangan dan pengetahuan para personelnya.
Formasi yang bertahan hingga saat ini antara lain Sir Warlord (Yayak) sebagai gitar dan vocal, Evereald (Jimmy) pada posisi bass (live), dan War Machine penabuh drum (live). Berikut wawancara Cece dari GERILYA Magazine bersama Sir Warlord, Yayak, mari kita simak:
Halo Mas Yayak, piye kabare? Saya Cece dari GM yang ditugaskan untuk interviu Rajam. Terimakasih atas waktunya sebelumnya…
Salaaam dan hormat senjata Mas Cece!!! Syukur kabar senantiasa baik dan aman terkendali…!!! Terima kasih atas segala kesempatannya…
Dengan siapa kami berbicara saat ini?
Dengan saya sendiri Yayak ov Raja, satu-satunya yang tersisa dan masih terus menyerang tanpa bertahan sampai detik ini.
Bagaimana rasanya sudah lama hampir lebih dari satu dekade berada di scene ini? Ada hal menarik atau unik yang bisa dibagi kepada para pembaca Gerilya Magazine?
Tiada kata menyerah tiada kata lelah untuk sebuah eksistensi dan dedikasi dalam scene black metal tanah air, lebih dari satu dekade semua mengalir dengan sendirinya terus dan terus berkarya dengan semaksimal mungkin memberikan suguhan yang terbaik di sela-sela polemik personal, kontroversi scene black metal tanah air dan di sela-sela kesibukan aktivitas di luar scene tetap semangat dan bisa berbagi waktu untuk Rajam, dan semua dijalani dengan senang hati….hingga sampai detik ini saya dan Rajam tidak pernah vakum dalam karya n gigs yang kami hadiri… we not fall but we will attack
Di lihat dari list discography Rajam termasuk yang rajin mengeluarkan rilisan dengan jeda yang masih bisa dibilang cukup wajar dengan segala keterbatasan yang ada. Bagaimana Rajam mensiasati keadaan dan terus aktif berkarya?
Semua kami lakukan dengan planning yang tepat di sela-sela kesibukan personal waktu itu… Dalam seminggu ada agenda khusus 2x untuk latihan dan 1x briefing mengenai agenda-agenda ke depan termasuk pembuatan album… Meskipun kadang tidak sesuai/tepat dengan rencana-rencana awal tapi tiada kata terlambat untuk semua kita aplikasikan menjadi karya nyata, hingga sampai detik ini di saat semua personal sudah tidak bisa membagi waktu lagi bersam Rajam saya tetap ada meskipun itu semua saya kerjakan sendiri. Dalam tahun ini, album ke-4 Rajam akan saya luncurkan (saat inteviu ini Rajam sudah masuk proses mixing-mastering 8 materi baru untuk full lenght album ke-4 Rajam).
Standard records yang baik menurut Rajam seperti apa?
Semua tetap kita kembalikan kepada band yang mengusung konsep masing-masing asalkan antara tema konsep dan pengolahan sound yang diciptakan dalam sebuah karya fisik ballance… itu saja!!!
Bagaimana keadaan scene black metal tanah air saat ini? Ada masukan dari Rajam untuk kemajuan bersama?
Bicara scene black metal tanah air, wow sangat pesat sekali perkembangannya, itu dilihat dari banyak bermunculnya band-band baru yang berkonsep bervariasi saya rasa mereka cukup cerdas mengemasnya… Itu saya lihat juga dari banyak event-event bertajuk Black Fest di daerah-daerah dan Ibu Kota… Dari saya pribadi banyaklah melihat mendengar dan membaca, karena itu penting apalagi di saat jaman sekarang begitu mudahnya kita mendapatkan informasi dan referensi untuk kemajuan scene BM tanah air… Hail Nusantara Black Metal…
Bisa dijelaskan style War wetal yang dipakai Rajam hingga saat ini?
Dari awal Rajam terbentuk, kami tidak pernah mengangkat tema blasphemy satanis ataupun yang lain pada umumnya di band-band black metal pure yang kami titik beratkan dalam lirik-lirik Rajam dari album 1 (War Begin), semua tentang perlawanan agresi war epic ataupun nasionalis dan cerita pengalaman kami yang kita kiaskan menjadi sebuah cerita pemberontakan itu sudah cukup mewakili untuk sebuah konsep yang kami bawa dan kami menyebutnya Bestial War Metal dan juga tidak lupa dengan karakter musik black metal fast.
Show terbaik Rajam saat ini dimana dan mengapa? Bisa sedikit berbagi kepada pembaca mungkin?
Saya rasa semua event gigs yang kami datangi semua terbaik, itu semua dilihat dari respons n support dari rekan-rekan metalhead semua salam hormat senjata…..!!!!
Cita-cita dan mimpi Rajam yang belum diraih apa saja?
Hehehee… banyak sekali tentunya, di antaranya ingin split album dengan band idola saya Iimpiety (Singahell Regiment) dan tentunya terus dan terus berkarya selama hayat masih di kandung badan, sendiri ataupun dengan member yang baru di tahun-tahun mendatang tetap bisa memberikan kontribusi dan ikut mermaikan scenw BM nusantara, tetap eksis dan memmberikakan dedikasi yang baik….!!!!
Sebutkan 5 band BM dan album terbaik dari scene lokal dan luar negeri pilihan Rajam…
Dalam negeri, Dry – Untaian Legam; Ritual Orchestra – Seeking Immortal; Immortal Rites – Api dari Timur; Vallendusk – Black Cloud Gathering; Warkvlt – Merdeka; Sereignos – Total Havoc.
Luar negeri, Impiety – Sskullfucking Armageddon; Immortal – Battles In The North; Marduk – Panzer Division; Ancient – The Cainian Chronicle; Dissection -Storm of The Light›s Bane.
Ada pesan terakhir untuk pembaca Gerilya Magazine, sebelum kita mengakhiri interviu ini?
Banyak membaca mendengar dan melihat untuk sebuah referensi bagi penggiat maupun penikmat… Untuk kemajuan scene BM tanah air… salam militan dari Pulau Garam, Where The Dominator Are Fallen by Our Hand…
Terimakasih ya Mas, sukses selalu…
Terima kasih atas segala sesuatunya buat rekan-rekan Gerilya Magazine sukses dan jayalah selalu!!!
Kontak: Yayak/085231201235
Jl. Raya Tunjung No. 8 RT.003 RW.003
Kecamatan Bumeh – Bangkalan,
Madura 69121
Artikel ini pernah dimuat di GERILYA MAGAZINE Edisi #13 Tahun 2015