Didirikan sejak tahun 1996 silam, unit death metal asal Surabaya, Wafat, merilis album ke 5, selang beberapa waktu dari hari jadi band tersebut yang ke 26 Tahun.
Album yang diberi tajuk ‘FEMINISM’ dirilis dengan format fisik seperti CD & Cassette, juga tersedia format digital melalui pelbagai platform digital streaming.
Berselang 4 tahun dari album sebelumnya, Doxa di 2018, Wafat menyisipkan pesan mengenai kesetaraan gender di album Femisim, bersama seorang aktivis perempuan.
“Album Feminism tercipta atas dasar konsepsi Wafat bersama seorang aktivis perempuan kesetaraan gender, Hayy Maahayaa. Sebagai bentuk usaha dalam rangka memberi pemahaman kepada masyarakat, bahwa dunia perempuan yang begitu kompleks dengan segala peristiwa di dalamnya harus dapat dipahami, tidak dipandang sebelah mata terlebih didiskriminasikan.” tegas Frank Mufti, selaku vokalis dari Wafat.
Mengangkat nuansa tentang sentuhan dunia perempuan, namun album ini tidak mengurangi takaran distorsi khas death metal itu sendiri.
“Nafas baru Wafat di album ke 5 Feminism sebagai wujud kepedulian kepada perempuan dengan tetap berpedoman kuat pada distorsi death metal.” tambahnya.
Album yang berisi 11 track ini, diramu setidaknya 2 tahun, hingga rampung dan rilis oleh label Maxima Music Pro di November 2022 ini.
“2 tahun mas.Kita baru finishing.” Ujar pria yang kerap menjadi MC di beberapa event underground Surabaya ini.
Diakui bahwa saat ini Wafat sedang proses menggarap video clip dari salah satu lagu di dalam album Feminism. Sembari mempersiapkan rangkaian tour di tahun 2023 mendatang.
“Progress pembuatan klip di lagu Kuasa Amoral, dan tour album Feminism di tahun 2023 di mulai bulan Januari” Terangnya. (Okiyafie)