Insiden Pengeroyokan Di Gigs Hard Core Semarang Berakhir Damai

Foto bersama para pihak korban dan pelaku yang dimediasi penyelenggara menghasilkan kesepakatan damai

Gerilyamagazine, Semarang – Berawal dari viralnya potongan video pendek di sebuah gigs tampak seorang penonton mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari beberapa oknum yang belakangan diketahui salah satunya adalah vocalis dari band Jupz berinisial I sebagai pemicu kejadian tersebut.

Band Jupz adalah band yang berasal dari Salatiga Jawa Tengah ber-genre Hard Core yang diundang dalam acara Hard Chain yang diprakarsai oleh Youth System di Kitako Coffee Kota Semarang pada Sabtu (27/07/2024)

Dari video berdurasi 26 detik yang beredar luas di media sosial terlihat kejadian berlanjut dan 2 penonton menjadi korban pengeroyokan dari beberapa oknum yang berada di area moshpit.

Koresponden Gerilya Magazine melalui sambungan telepon seluler berhasil menghubungi Ana DLB (39) vocalis dari Don’t Look Back salah satu band tamu yang berada di lokasi untuk mendapatkan keterangan dan juga kronologi kejadian.

“Malam sesudah kejadian tersebut kita sudah berusaha menghubungi pihak-pihak yang terlibat dan ada dalam video tersebut dengan tujuan mengklarifikasi agar masalah ini segera terselesaikan dengan baik, tetapi ada sedikit kendala yang kemudian video mulai viral setelah 21 jam dirilis oleh beberapa media partner di hari Minggu (28/7/24) dan akhirnya pada Senin (29/7/24) semua pihak bertemu,” Ana menjelaskan.

“Saya, penyelenggara acara Youth System juga temen-temen musisi Hard Core Semarang bertindak sebagai mediator antara pihak korban, Band Jupz dan pelaku, akhirnya tercapai sebuah kesepakatan bersama bahwa pelaku meminta maaf secara langsung, sanggup menanggung biaya berobat kedua korban kemudian kedua belah pihak memilih musyawarah kekeluargaan atas ijin dari orang tua korban dan masalah ini kita nyatakan berakhir dengan damai,” lanjutnya

“Tentu saja kejadian ini menjadi bahan introspeksi dan bahan pembelajaran semua pihak bukan saja kami yang ada di Semarang tetapi tentunya untuk semua yang ada di skena musik Hard Core di seluruh Indonesia bahwa siapapun kita terlepas dari senior junior wajib memegang sebuah attitude dan juga saling menjaga,” harap Ana.

Seperti video yang di unggah di akun media sosial @jupzhc mereka menyatakan bersalah dan meminta maaf dan serta pamit undur diri dari skena Hard Core Indonesia sebagai bentuk pertanggung jawaban dan juga menjelaskan bahwa ke dua pelaku pengeroyokan bukan dari pihak internal band tersebut.

“Semoga dengan ini selesai juga perdebatan yang terjadi di media sosial bahwa semua pihak sudah legowo dan menerima,terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya masalah ini,” pungkas Ana (Azh)

Website ini bermanfaat bagi anda? Bantu kami untuk perawatan website ini agar tetap bisa online. Donasi bisa disalurkan melalui PULSA, DANA dan OVO di nomor 0813 1855 1813

Related posts