Satu lagi band bahayaw telah lahir dari kota kecil bernama Parung Bogor, dengan seperangkat perkakas maut yang siyap menghantar siapapun ke pembaringan terakhirnya. Album Extirpate the Remaining Breath ini sebelumnya mengalami tiga kali rilis di tahun 2015 dengan label berbeda, ditahun selanjutnya di rilis kembali oleh dua label lain.
Untuk rilisan yang ke lima kali ini dirilis oleh Flesh Sclerosis Productions tahun 2020 menghadirkan Cover super edan yang di garap oleh masternya Artwork kebanggaan tanah air mas Timbul Bullart Sudah tidak perlu di ragukan lagi detailnya.
CD pro dipersembahkan sebagai dedikasi untuk para kolektor yang rela menyisihkan uangnya untuk membayar rilisan fisik yang Yahud ga ecek ecek.
Yah, Trio ini membutikan ke hebatan mereka meramu track track sadis aransemen sendiri seperti “Blody Gore” yang ciamik, “Devouring Entrails” yang tanpa ampun menggilas dengan tone yang rendah dan grim, ada “Born To Bleed”sanggup membuat telinga kalian berdarah hebat, juga “Expansion Of The fermented Cadaver” sangat manis karena riff dan drum satu langkah mengiringi geraman sang vokalis yang seperti muntah darah. Brutal Death lebih pas dengan karakter vocal Growl Inhale, teknik vocal sedot, kaya sedotan limun kecil tapi ganas.
Belum sempat menghirup nafas untuk sebentar ngaso sudah di hajar dengan track “Truncation Of Putrid Viscera” yang super cepat tanpa ampun sampai ngos ngosan. Belum puas juga? track gila semacam “Extirpate The Remaining Breath” dengan aransement kerja kerasnya, belum di tambah track “Madness Present” yang membuat atraksi sedikit down tempo yang sangat kurang ajar dan brutalnya lagi mereka naik dengan tiba tiba dan Damn off, Asu tenan, asuuuuuyyy. Kembali dengan track cepat “Taste Of Flesh” siap membuat darah kalian keluar dari sekujur lobang yang kalian punyai bunyi sound dram renyah menendang full Blasting, band ini sangat ganas meluluh lantakkan perhelatan event logam kematian dimanapun berada.
Yupz klo berbicara tentang genre musik keras yang kaya begini sorotan utama jatuh ke pemain dramnya, alias dramer. senjata utama yang wajib bisa adalah skill blasting. yang kaga bisa blasting, minggir aje luhhh, maenin dangdut aje lebih jelas.
Ada kover song “FFF” dari band Death Metal Bandung Jasad yang rapih di garapnya. pada nomor “Born to Bleed” dua kali tertera disitu, ternyata track satu lagi adalah rekaman sewaktu live di Yokahama Jepang, dan di taruh di track pamungkas sebagai bonus di rilisan 2020 ini. ngehe banget tendangannye nyaris sama dengan yang versi studio cd nye, ini sangat membantu fans untuk lebih kuat mendengar mempercayai skill kemampuan mereka dalam hal Live di jaman musik software digital sekarang ini….. sangat gokill buat para penggila genre musik beginian…brutal ampe ke ampas2nya, ass sick punya!!!
Adrin Nugraha & HW – Gerilya Webzine