DIVINE HATRED, band death metal ini sejarahnya berawal dari band BURIAL GODS yang terbentuk pada tahun 1996 tepatnya di Kota Pahlawan, Surabaya, dengan formasi Yeyen Malffador (vocal), Ferdian Sinata (gitar), Gombrek (Bass) dan Andik (Drum).
BURIAL GODS hanya bertahan 2 tahun dan sempat merilis 3 buah lagu dalam format demo tape. Di masa itu, 3 lagu tersebut sempat mengudara di radio-radio lokal Surabaya, diantaranya Radio RAJAWALI, SUZANA dan LAVICTOR. Salah satu lagunya yang berjudul “Tentara Murka” turut mengisi di proyek album kompilasi SURABAYA UNDERGROUND SOCIETY (S.U.S ) #1 yang digagas oleh Sammer SLOW DEATH yang sekarang menjadi personil TENGKORAK.
Setahun BURIAL GODS vakum, sang gitaris Ferdian Sinata masih bersemangat untuk bermain musik. Sekitar tahun 1999 – 2000 Ferdian Sinata menggandeng personil baru dan membentuk band baru dengan nama DIVINE HATRED.
DIVINE HATRED mulai sering manggung di event-event kecil seiring silih bergantinya personil. Seringnya berganti personil, DIVINE HATRED belum maksimal menghasilkan karya-karyanya. Meski demikian tak membuat Ferdian Sinata patah semangat untuk terus berkiprah dan berkarya bersama DIVINE HATRED.
Dalam perjalanan waktu 2009 – 2011, akhirnnya DIVINE HATRED mendapat formasi personil yang solid meski hanya diawaki 3 orang saja yaitu : Ferdian Sinata (gitar/voc), Rahmat Hidayat (Bass) dan Ariez Bom Bom (Drum).
Dengan formasi ini DIVINE HATRED berhasil merilis album (EP) yang bertitel “BORNEO DISASTER” pada tahun 2011.
Satu lagu diikutsertakan dalam album kompilasi METAL FOR ALL (BKR -Jakarta).
Pada 2013, saat detik-detik menjelang vacum DIVINE HATRED memuntahkan single “OTAK GILA” yang diabadikan dalam album kompilasi AFTER CIVILISATION#1 bersama band-band monster Indonesia diantaranya TRAUMA, SUCKERHEAD, GRAUSIG, ETERNAL MADNESS, PEDIH , dll
Sejak 2013, para personil sepakat memutuskan DIVINE HATRED untuk vacum sampai batas waktu yang belum di tentukan dikarenakan sang founder, Ferdian Sinata, harus berpindah-pindah domisili mengikuti kedinasannya. Begitu juga basecamp DIVINE HATRED sempat berpindah dari Kota Surabaya ke Kota Banyuwangi.
Saat ini Ferdian Sinata menetap di kota kelahirannya, Binjai, Sumatera Utara. Dan setelah hampir 8 tahun lebih DIVINE HATRED mengalami kevacuman, pada tahun 2021 Ferdian Sinata membangkitkan DIVINE HATRED dari tidur panjangnya untuk eksis kembali di dunia musik metal Indonesia.
Di basecampe barunya di Kota Rambutan, Binjai ini DIVINE HATRED akan segera menjawab semua kegundahan dan penantian semua teman-teman metalhead dengan karya-karyanya yang siap menghajar gendang telinga kalian.
Kini DIVINE HATRED menjadi one man band dan sedang mengerjakan materi baru untuk full album keduanya yang akan dirilis tahun 2022 ini yang akan dirilis oleh VANDALISM Records, label dari Mojokerto – Jawa Timur .
DIVINE HATRED
Youtube : Divine Hatred Official
Facebook : Divine Hatred Official
Whatsapp : 0831- 6477 – 923