Tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun kebangkitan skena Black metal indonesia generasi baru yang bisa dikategorikan gelombang ke dua.
Banyak band band baru bermunculan dengan semangat baru, walau personel nya masih orang orang lama, atau band band baru yang segar dengan ide baru , konsep bermusik baru yan g benar benar memberikan darah segar bagi skena musik kegelapan di nusantara.
Dua Nama yang patut diperhitungkan , yaitu Bvrtan dan Vallendusk. Bvrtan lahir dari ide iseng Pakde Zul dan Nico yang dulu aktif di Sickmath untuk mengggagas konsep musik ala Burzum dan Darkthrone, blackmetal dengan lo-fi dengan tema lirik kerakyatan, pertanian dan tema sosial kemasyarkakatan yang bersifat lebih membumi di negeri ini. Lewat Pacvl kegelapan nya mereka melahirkan beberapa album dan mini album yang cukup fenomenal sampai kini.
Vallendusk di sisi lain memberikan arahan bahwa musik avant garde / post blackmetal bila digarap dengan sangat serius bisa mendunia dan inilah bentuk paling sempurna dan tepat musik blackmetal nusantara sampai kini. Vallendusk bisa merepresntasikan konsep alam, tema kegelapan dan komposisi musik yang cukup rumit namun ‘easy listening’.
Seiring dengan banyaknya panggung dan gigs bertaraf internasional di Indonesia yang mengundang band band blackmetal, hal ini juga mengubah paradigma dan mindset para pelaku dan penggiat logam hitam di Indonesia menjadi lebih terbuka, namun tak jarang juga yang masih berkutat bagai katak dalam tempurung.
Blackmetal nusantara kini tengah memasuki era baru, yang bisa saya katakan sebagai era 2nd wave of Indonesian Blackmetal dengan berbagai warna warni konsep musik di dalamnya. Semoga hal ini menjadi trend yang positif dan kembali para musisi harus memberikan karya yang cerdas, berkualitas dan bertanggung jawab, sehingga bisa mendidik para penggemar mereka agar lebih kritis dalam menilai karya mereka secara kualitatif.
Ciri lain dari band band 2nd wave Indonesian Blackmetal adalah produktifitas dalam karya yang sangat berbeda dengan band band dari 1rst wave diatas. Dari tahun ke tahun, produktifitas dari band band baru ini cukup banyak mewarnai jagad scene metal nusantara.
- VALLENDUSK
Vallendusk merupakan band paling berkilau di jagad scene blackmetal nusantara kini. Band yang telah diakui kiprahnya secara internasional lewat debut album Black Clouds Gathering ini siap kembali menggempur telinga kita dengan album terbarunya Homeward Path di tahun 2015. Band yang kerap dinilai sebagai Agalloch nya Indonesia, berhasil meramu tema dingin nya music blackmetal dengan lirik yang bertema alam.
- BVRTAN
Beberapa di antara kita, mungkin menilai Bvrtan memparodikan music blackmetal dengan tema lagu yang tidak umum di telinga kita, misalnya Savvah Kegelapan, Sartinem dan lainnya. Tapi Bvrtan berhasil membuat music dengan cukup cerdas. Konsep Lo-fi yang digabungkan dengan tema kehidupan keseharian para petani, lebih masuk di akal dibandingkan tema kelam nya hutan di Transylvania atau dinginnya Es di Nordic sana namun hinggap sebagai tema di band dari Indonesia
- WARKVLT
Band yang mentas-bihkan diri bergenre nusantara war metal ini merupa-kan jelmaan dari band yang dahulu bernama Impish. Band ini seolah mempertajam visi Rajam dalam memperkuat sisi kebangsaan dan patriotisme di tiap lirik dalam lagu mereka.
- DJIWO
Djiwo adalah orkes kegelapan yang bersekutu dalam ruang dan waktu, begitulah rilis pers yang diterima oleh para wartawan. Sosok yang misterius di belakang band ini menambah teka teki orang di balik Djiwo selama ini. Band yang menggabungkan konsep drone, dark metal dengan lirik yang ganjil menurut telinga umum scene blackmetal, karena lebih mirip mantera atau jampi jampi sihir.
- SEREIGNOS
Garda depan warmetal nusantara ini merupakan band kini yang sangat memberi andil berkembangnya konsep warmetal di Indonesia , selain sepak terjangnya yang cukup aktif, album dan karya dari Sereignos juga kadang dirilis oleh label dari luar negeri. Sereignos merupakan jawaban bagi orang orang yang meragukan kemampuan skena blackmetal local yang katanya tidak dapat berbicara banyak di level internasional.
- RUSUAH
Rusuah merupakan band DSBM (Depressive Suicidal Blackmetal) asal bukittinggi, band yang bisa disebut sebagai pionir DSBM di Indonesia cukup dikenal dengan lagu lagu nya yang memang ‘nyleneh’ dan berbeda dengan band DSBM lainnya.
- EXHUMATION
Exhumation asal Jogja ini mendobrak kebiasaan bahwa pattern blackmetal harus begini, death metal harus begitu, dan memang mereka berada di dua domain tersebut secara kokoh. Exhumation merupakan band asal Indonesia yang dengan kokoh berpijak di tatanan tersebut lewat karya yang cukup fenomenal lewat debut album mereka Hymn to Your God. Sehingga tak ayal album berikut dari mereka Opus Death langsung mendapat perhatian dari label Jerman , Dunkelheit Prods.
- ASH
Ash boleh dikatakan perwakilan dari folk metal, tapi menurut kami bisa dikategorikan sebagai DSBM karena konsep music dari one man band dari pulau Kalimantan ini banyak mencerminkan unsur DSBM di lagu lagunya.
- NOSFERATU
Nosferatu adalah band yang bisa mewakili genre blackmetal local dengan cerdas. Band yang dimotori oleh Eitaz ini memiliki konsep music yang bertemakan sisi gelap manusia dan vampire, mirip seperti Cradle of Filth, namun dituangkan lebih ganas
- BANDOSO
Bandoso merupakan band dengan muatan konsep lirik dari budaya local yang dituangkan dengan konsep blackmetal yang cukup baik. Band ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi band besar di scene music nusantara lewat jam terbang nya yang mumpuni menyambangi panggung panggung di kawasaan Jawa Tengah sana. Semesta Paradox membuktikan bahwa karya mereka layak diperhitungkan di scene dan kini kita menntikan opus berikutnya dari Semesta paradox tersebut. (***)
Artikel ini pernah dimuat di GERILYA MAGAZINE Edisi #13 Tahun 2015